Ranupane, Semeru, TNBTS

Minggu, 10 Juli 2011

Bila kemudian saya terus memikirkan Anda, bisakah saya jatuh cinta pada laki-laki lain? :)

Dulu waktu saya kecil, masih duduk di bangku Madasah Ibtidaiyah (setara Sekolah Dasar), saya termasuk salah satu anak yang gemar meniru trend. Serial yang sedang booming saat itu adalah F4. Suatu saat Mas pulang dari sekolahnya dan membawakan stiker F4. Saya tempel stiker itu dimana-mana. Dan apa yang terjadi sesudah itu? Saya ditegur kakak perempuan saya, dia bilang, “Dek, buat apa kamu suka orang orang itu? Nabi Muhammad SAW jauh lebih ganteng dari mereka”. Saya hanya mengerjap dan mengangguk,,, padahal dalam hati,,, sama sekali tidak paham.
Alamak, ayolah, usia saya bahkan belum ada 9 tahun, manalah bisa saya membandingkan antara orang yang sering saya lihat di poster-poster sepanjang jalan dengan seseorang yang belum pernah dilihat sebelumnya! Otak saya yang masih “hitam putih” tak sampai kesana..

Muhammad hanya lelaki biasa, iya biasa, bukan dewa atau tuhan, dia manusia biasa saja. Tapi beliau mulia karena keluhuran budi pekertinya.
Beliau lelaki yang tampan, sangat tampan. Bila ketampanannya bernilai 100%, maka 50% ketampanannya setara dengan nabi Yusuf AS, dan 50%nya lagi dibagi-bagi pada orang-orang di dunia. Jika jumlah manusia di dunia saat ini taro saja 2 milyar, ditambah jumlah manusia yang telah meninggal sejak jaman nabi Adam sampai sekarang, trus ditambah lagi jumlah manusia yang masih akan lahir hingga kiamat menjelang yang entah berapa jumlahnya, maka nilai ketampanan Sang Nabi adalah 2x10~, alias tidak terhitung, ffuuh!Pantas saja kita dilarang melukis wajahnya, karena kita memang tidak akan bisa melukiskan itu. Garis garis pada sebuah gambar hanya akan membatasi dan mematikan keindahan objek itu sendiri didalam kertas bukan? :)

Muhammad adalah seorang pecinta yang ulung. Sebutkan semua lelaki yang kalian anggap romantis dan charming. Romeo? Napoleon Bonaparte? Arjuna? Atau mungkin kita sendiri?
Kita hanya sanggup mencintai beberapa orang saja. Sedangkan Sang Nabi mencintai seluruh ummatnya, sangat cinta jauh melampaui cintanya pada diri sendiri.
Apa yang kita ingat menjelang ajal menjemput? Mungkin kita hanya berfikir sakitnya ketika nyawa pelan-pelan dicabut dan sibuk merasakan pedihnya serta takut mengenai apa yang akan terjadi pada kita sesudah mati.Jika Sang Nabi, ummatnya lah yang beliau pikirkan, iya, itu kita. “Ummatii, ummatii, ummatii” “umatku, umatku, umatku”. Beliau mengkhawatirkan kita, karena sangat mencintai kita kawan..
Jadi jika anda sekarang sedang patah hati, merasa tersakiti dan gagal, jangan patah semangat. Ada lelaki yang mulia yang sangat mencintai kita, berbahagialah.

Muhammad bahkan meminta untuk dicabut nyawanya dengan rasa yang paling sakit agar ummatnya tidak merasakan sakit yang sesakit itu. Maka berbuat baiklah, mari berlomba-lomba untuk husnul khotimah,  agar keinginannya untuk melihat kita tidak kesakitan ketika dicabut nyawanya, terpenuhi.

Lalu, apa yang sedang Rasul lakukan saat ini? Orang semulia itu pasti sudah bersenang-senang di surga...bahkan sejak masih hiduppun, Allah sudah menjaminnya dengan surga. Begitu yang saya pikir dulu,,
Tapi,,,ternyata tidak, bukan itu yang dia pilih,,
Beliau memilih untuk menunggu kita di pintu surga. Menunggu kita, ummatnya. Kita kawan,, aku, kamu, mereka,,,Sang Nabi menunggu kita di pintu surga!
Jadi mari berusaha untuk tidak membuatnya menunggu terlalu lama. Mari perbaiki dosa-dosa kita, kita lumatkan selagi masih hidup,  tidak perlu menunggu api neraka. Mari berlomba-lomba dalam kebaikan agar surga itu selangkah di depan kita.

Kemudian saya membayangkan bila saya bertemu dengan Anda wahai Nabi, melihat ketampanan paras Anda, keteduhan, keluhuran budi, dan merasai besarnya cinta Anda. Bila kemudian saya terus memikirkan Anda, bisakah saya jatuh cinta pada laki-laki lain? :)

Sunday, July 10, 2011 at 1:26am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar