Ranupane, Semeru, TNBTS

Jumat, 17 Februari 2012

Kotak Harta Karun

Kadang-kadang saya berasa pemulung, hobiiii banget ngumpulin barang-barang yang saya anggap berharga.
Berharga bukan karena harganya, karena saya sama sekali tidak pernah menyimpan emas atau perak :D
Biasanya yang saya simpan adalah barang-barang yang menjadi saksi kejadian tertentu, atau pemberian spesial dari orang yang saya anggap spesial :p

Dan semua pasti saya masukkan ke suatu wadah (dulu biasanya di kardus air mineral) trus disembunyiin di pojokan kamar, dan akhirnya terlupakan.
Nantinya waktu beres-beres, entah ganti dekorasi rumah, pindahan barang, ganti kamar, kardus-kardus tadi akan terbuang begitu saja di gudang.

Kebiasaan ini berlangsung hingga saat ini, sampai saya sudah mahasiswa. Wadahnya tentu mengikuti perkembangan zaman. Sudah bukan kardus air mineral, tapi kardus kertas A4 (sama aja itu mah), bekas kaleng biskuit, tas 'pundi uang', dan akhirnya mereka akan tersimpan di pojokan kamar atau bawah kasur.



Ketika beberapa hari yang lalu beres-beres kamar, saya menemukan kotak-kotak harta karun saya di bawah kasur. Dan ternyata saya sendiri takjub dengan isinya. Macam-macam barang seperti dompet jaman SMA, surat-surat jaman SMA, benih + furadan + pupuk bekas praktikum, obat bekas naik gunung pertama, flashdisk pertama (hibah dari kakak), kotak-kotak hp, tiket tempat-tempat yang saya kunjungi plus tiket bis dan kereta, pasir pantai (entah pantai yang mana) plus kerangnya, ucapan ultah, pensil warna, kaset dari timur tengah, gelang manik-manik, gelas kopi, buku-buku, sampai uang gulden (uang receh maksudnya) di kantong plastik dan banyak lagi yang lain.

   

Ternyata barang-barang 'remeh' itu menyimpan banyak banget kenangan. Meingatkan cerita lama bak memutar kaset video warisan.

Tentu mereka-mereka yang memberi barang-barang itu adalah orang-orang berharga hingga saya merasa harus menyimpannya baik-baik dalam kotak harta karun.

Nampaknya kebiasaan ini akan terus berlanjut, dan saya tidak bosan melakukannya. Masa kini, entah manis atau pahit, tetap menjadi indah ketika telah menjadi kenangan. Apalagi jika kita tahu mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian tersebut.
Kotak harta karun akan mengingatkan kita bahwa hidup kita tidak dilalui dengan singkat dan percuma.  Hidup kita indah adanya. Asyik, seru, bisa buat cerita anak cucu (berasa udah tua aja) :p
Ternyata selain menulis, mengenang juga merupakan terapi jiwa tersendiri (menurut saya).

Faitoooo...!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar