Ranupane, Semeru, TNBTS

Sabtu, 21 April 2012

Pangrango


Dari jajaran puncak di Jawa Barat, baru dua yang gw cicipi, Gede dan Pangrango.
Ngomong-ngomong soal Pangrango, awalnya sih gw nggak minat mendaki gunung ini.
Soalnya yang didenger dari temen-temen, jarang ada baik baiknya

"Puncaknya gitu doang! Gede mah mending masih ada kawahnya"
"Terjal banget!"
"Curam, licin, naik terus, susah pokoknya, bahaya kalo ujan"
"Lama loh naiknya, bisa 1,5 kali Gede waktunya"
"Kalo Surya Kencana, padang edelweisnya luas sampe 50 kali lapangan bola. Mandalawangi mah kecil"
Etc,,etc,,etc,,

Hmm,,semuanya bikin gw semakin apatis sama yang namanya Pangrango
Gw pikir, apa kelebihannya coba!
Haah, lupakan saja nama itu

Meskipun demikian, pada akhirnya saya 'menemui' Pangrango juga
Ini berkat keinginan mendalam dari sebutir beruang madu (dan bersekongkol dengan kancil dan elang) untuk melihat Mandalawangi dengan mata jempol sendiri
Yang katanya favorit Om Soe Hok Gie (pendaki Indonesia pasti mengenal nama ini)
Yang disebut-sebut 'lembah kasih'
Dan mendaftarkan gw dan beberapa sahabat begitu saja seenak jidat dia tanpa ijin =D
Ya sudah, mari kita nikmati perjalanan ini
Lets go together!

Dan ternyata, semua opini tadi benar syekalle!
Kami menempuh perjalanan selama 11 jam dari balai TN sampai puncak sodara sodarah
It's called 'gemporwati'
Licin, terjal, curam? Itu jujur adanya
Team kami telah menghabiskan selembar sepatu sebagai korban 
#RIP
Beberapa sandal lain juga jadi tipis prematur. Syukur alhamdulillah nggak jebol
Maka disarankan, jika alas kali lw kurang 'prima', bawa cadangan aja buat jaga-jaga 
Kebanyakan anggota memutuskan perlu perbaikan engsel (kaki) di bengkel-bengkel terdekat karena hampir soak
Baju kami juga belepotan tanah (jangan tanya bawahannya, lebih menyedihkan) saking hebatnya medan tempuh
Dari hati terdalam saya katakan, perjalanan ini butuh perjuangan dan sangat melelahkan

Jadi gimana? Takut, keder, batalkan niat mendaki Pangrango?
Inilah saatnya saya katakan, itu tidak perlu anda lakukan
Mungkin kata-kata Gie ada benarnya
"Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya
tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
terimalah dan hadapilah"
Lw nggak bisa menawar tantangannya, lw cuma perlu nerima n ngadepin
Menurut gw, terjalnya asyik, curamnya menantang
Nggak percaya? Cobalah!

_______________________________________________________

Puncak,,
Kondisi puncak pangrango itu, disana masih bervegetasi
Aneh ya? Hehe!
Biasanya puncak puncak yang lain kan nggak ada vegetasinya, sedikit lah..
Dari sini, kalo lw ngeliat ke bawah, bakal keliatan kelip-kelip lampu - entah kota mana
*navigasi eke payah. Tapi kata Gie c, lampu Jakarta
Kalo bahasa romantisnya, saya menyebut puncaknya : Bukit Bintang
#lho kok??
Soalnya, atas bawah ada bintang. Di atas ada bintang beneran, di bawah 'bintang buatan' alias lampu kota tadi
It's beaudipul!
Beruntunglah beberapa dari kita yang tidur di luar tenda, mungkin ini merupakan salah satu pengalaman tidur terbaik dimana mereka bisa menatap bintang berarak, dan bulan bulat sempurna.
Purnama sodara-sodarah!
Bersih tanpa awan
Di ketinggian 3019 m dpl pulak
Sekali, it's beaudipul!!
Hal lain yang menyenangkan adalah, kami menikmati puncak secara pribadi (pendaki lain udah pada turun)
Pangrango - Mandalawangi milik pribadi! Yippie!!
 
Dan Mandalawangi
Haduu,,maafin gw kalo kurang sempurna ngegambarinnya
Maklum, gw bukan pujangga yang pandai merangkai kata #halah
Tapi akhirnya saya sangat mahfum dengan kata-kata 'lembah kasih' itu
Jadi begini
Mandalawangi itu sangat tersembunyi
Satu-satunya akses untuk mencapai tak lain tak bukan adalah dengan melewati dulu puncak Pangrango
#bedanya dengan Surya Kencana, jika kamu lewat jalur Gunung Putri, kamu nggak harus ke puncak dulu untuk bisa menikmati SurKen
Jadi kamu harus bersusah payah dulu
Disitulah 'berharga'nya si Mandalawangi tersebut
Seumpama gadis, dia itu gadis pingitan
Cantik luar biasa tapi suka tersembunyi malu
#kayaknya gw udah mulai lebay
Trus lembahnya tuh kecil aja, tapi edelweisnya numpuk disitu
Dan kabutnya,,hmm,,,gimana ya ngomongnya
Kalo kata temen gw, Gie bohong
Kabutnya nggak turun pelan-pelan, tapi naik cepat-cepat dari lembah kasih, Lembah Mandalawangi
Hahaha, piss Om Gie ^^v
Arak-arakan kabutnya keliatan banget. Mungkin karena lembahnya kecil kali yaa,,
Pas banget buat yang mau mengenang kisah kasih masa lalu
#Ehem,,uhuk uhuukk..!! =D
Cocok juga buat nyari inspirasi
#Coba kalo battery laptop bisa diisi ulang pake A*C ato Alk*l*n* mungkin gw bakal bikin script disini, ahahaha!
Maybe u can called it, "lill paradise'

Mandalawangi - Pangrango

Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang-jurangmu
aku datang kembali
Ke dalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu
Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
Seperti kau terima daku

Aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta

Malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi
Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua

"Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya
tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
terimalah dan hadapilah"
 
Dan antara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara
Aku terima ini semua
Melampaui batas-batas hutanmu, melampaui batas-batas jurangmu

Aku cinta padamu Pangrango
Karena aku cinta pada keberanian hidup

Soe Hok Gie _ Jakarta 19-7-1966

Eniwei, gw ucapin makasih banyak untuk team yang telah melaksanakan misi dengan kompak #casecomplete
Lalu, kemana lagi kita akan bertualang?
=D =D =D

4 komentar:

  1. cuma 9,5 jam taukkk....
    yang 2 jam lagi kan negcamp di kandang badak benerin kompor sama menanti "sesuatu dari sana"..
    *ups..
    *sembunyi..
    :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukannya sebelas jam yak?
      3.30-10.30=7 jam
      15.30-19.30=4 jam
      7 jam + 4 jam jadinya 11 jam
      *horee,,pinterr,,,

      Hapus
    2. Kemarin aku turun dari sana gak sampai 6 jam. Tp naiknya sehari semalam, nginep dulu di kandang badak.

      Hapus
    3. Iya pas turun kita sempetin makan sama ngupi-ngupi dulu di kandang badak. Ngabisin perbekalan
      Sayang kalo dibawa pulang, alias ngeberat-beratin, haha!
      Sebelum nyampe pertigaan curug pake acara udah gelap pulak, hehew,,,
      Jadi aja nyampe pos baru jam 7 malem =D

      Hapus