Kalau sy menulis postingan: “Orang yang memendam perasaan seringkali
terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di
sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan
banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia
tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.”
Lantas kalian bilang: "Kalau begitu, bang tere, baiknya bilang saja kan? Walaupun menyakitkan."
Maka, kalian kehilangan poin terpenting yg disebut 'hikmah belajar'.
Karena poinnya adalah: maka tentu saja lebih baik jangan memendam
perasaan, galau, nggak jelas. Lebih baik menyibukkan diri, terus
belajar, terus memperbaiki diri, hingga suatu saat tiba masanya, semoga
kisah perasaan kita berakhir baik. Drpd capek memilih simpul, nungguin
komen, reply, mending melakukan sesuatu yg lebih bermanfaat, memperelok
hati, perangai, mimpi2, cita2, dsbgnya. Iya kalau yg di sana juga sama,
boleh jd yg ditungguin malah sibuk sama hal lain.
Selamat malam minggu.
-Darwis Tere Liye-
9 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar