Ranupane, Semeru, TNBTS

Minggu, 01 Januari 2012

Pada Satu Hari [ada diksi lain selain ini?]

"Aku boleh main ke gubukmu?", tanya Rasus
"Hmm,,tentu saja. Nanti kau pasti akan terkejut", kataku dengan senyum penuh makna

Aku yakin Rasus pasti terkejut. Meskipun tak besar, gubukku sangat indah. Kamu tahu Rasus, gubuk ini dibangun di pinggir pantai karang berlatarkan laut yang seakan tiada ujung. Indah bukan? Aku tahu, kan kau barusan mengatakannya. "Cantik", katamu. Ya,,aku tahu. Bukankah aku sudah tinggal disini sejak lahir, bahkan ayunan di bibir pantai itu aku sendiri yang meletakkannya -dibantu ayah sih-, bibirku melekuk senyum bangga.

"Katakan pada emakmu, aku akan bermain disini sampai malam"
"Benarkah? Kau sudah ijin ke ibumu?"
"Tak perlu. Rasanya ibu tak pernah menolak keinginanku. Nanti aku akan bilang kalau sudah pulang"
"Benar kah tak apa? Akan lebih baik jika ibumu tahu"
"Sudah tak apa. Ayo kita bermain lagi"

Maka dengan kebandelan anak-anak, kami melanjutkan permainanan. Kembali berkejaran, membuat terowongan, bahkan Rasus sempat membuatkan istana pasir untukku. Tak lupa mengumpulkan kerang dan mengusili bintang laut. Kami terus bermain hingga dhuhur menjelang.

"Aish, apa ini Lastri, banyak sekali sampah"
"Tak apa Rasus, mereka dihantarkan ombak dari entah negeri mana. Nanti aku akan membersihkannya jika matahari hampir terbenam"
"Boneka, tutup panci, piring, dan apa ini, besi seperti pisau berliuk-liuk. Ya Tuhan,,,"
"Itu keris Rasus. Tak apa, aku ingin mengetahui hal-hal baru dari negeri seberang. Siapa tau bisa kubongkar dan dibuat mainan baru kita, bersamamu tentunya karena kau tahu aku tak bisa merakitnya sendiri"
"Tapi aku tak suka melihatnya"
"Nantipun akan kubersihkan Rasus. Akupun tak suka sampah itu menutupi sunset di ujung sana. Tapi nanti Rasus,setelah puas aku mencongkel-congkelnya"
"Pokoknya aku tak suka. Semua ini menjijikkan. Aku tak ingin bermain denganmu lagi"

Rasus pergi sambil berlari. Aku cuma bengong menatapnya.
Bagaimana dengan kapal kecil yang tadi kusiapkan untuk mengajak Rasus berjalan-jalan menyusuri ombak? Apakah Rasus tahu lautan luas dan dalam di balik karang ini. Apa Rasus tahu di pinggir tubir sana, ada banyak binatang berwarna-warni dan lebih cantik dari bintang laut? Apa Rasus tahu warna laut yang tampak hijau ketika disentuh, bukan biru seperti yang selalu diceritakannya?
Kenapa Rasus cepat sekali marah dan berlari pulang? Lalu apa yang harus kukatakan pada emak jika putra kepala desa itu tak jadi singgah ke gubuk kami? Aku pasti dimarahinya, pikirku cemas.
Aku menatap matahari yang pelan-pelan dimakan gelap. Sementara di gubuk, masakan emak mulai mendingin.

Saturday, December 31, 2011 at 12:25pm

1 komentar: