Hmm,,,,akhirnya saya ke Sumatra jugaaaa!!!!
Haha, saya memang katrok, belum pernah keluar Pulau Jawa, mentok-mentok palingan Pulau Madura (yang masih masuk provinsi Jawa Timur) ama Pulau Seribu (masih masuk Jakarta).
Maka ketika ada panggilan ke Lampung, saya jabanin sudah. Itung-itung sambil menyelam nangkep ikan, sambil memenuhi panggilan sambil jalan-jalan.
Tujuan kami adalah kota Bandar Jaya, Lampung Tengah. Kami naik Damri dari St. Gambir, karena Damri dari Bogor hanya sampai Bandar Lampung. Harga tiketnya 150rb (Gambir-Bandar Jaya)
Pukul 16.00 rombongan dari kampus ada 6 orang, ngangkot ke stasiun untuk bergabung dengan 2 anggota lainnya. Sekitar pukul 17.15 kami naik kereta menunggu Stasiun Gondangdia (tiket St. Bogor-St. Gondangdia 4500+jaminan kartu 5000=9500) -Bagi yang belum tahu, saat ini kartu single trip untuk commuter line berlaku uang jaminan 5000 yang bisa diambil kembali di stasiun tujuan dengan cara mengembalikan kartu yang diberikan petugas di stasiun asal. Kartu single trip ini semacam tiket gitulah-
Di Gondangdia kami bertemu dengan 1 anggota rombongan. Bersembilan kami berjalan kaki sekitar 15 menit menyusuri rel menuju Stasiun Gambir. Disini kami bertemu dengan 3 anggota lain. Pas sudah formasi 12 orang, 5 cewek manis dan 7 cowok tangguh *ehm*.
Damri yang kami tumpangi take off pukul 20.0 menuju Pelabuhan Merak. Yihaa! Dan sayapun tertidur setelah kenyang menyantap bekal dari teman sekamar yang baik banget, namanya Yeni. Thanks God!
Setengah sepuluh malam bis mulai memasuki kapal. Setelah parkir, penumpang diwajibkan untuk naik ke atas (tidak boleh tinggal di dalam kapal). Jadi jangan sampai kamu-kamu ketiduran waktu bisnya udah masuk kapal ya,,,soalnya bahaya. Pertama, karena mesin kendaraan harus dimatikan maka otomatis AC juga mati dan kita akan kepanasan. Kedua, rawan kekurangan oksigen. Ketiga, kalo terjadi apa-apa dengan kapal, kita gak bisa menyelamatkan diri (secara terjebak di kendaraan). Yah kira-kira begituh,,
Okeh, dengan katroknya ini juga pengalaman pertama saya naik kapal besar yang berjalan. Dulu waktu nyebrang ke Madura jaman belum ada Suramadu, kapal penyebrangannya kecil aja gitu. Sama kayak waktu nyebrang P. Seribu. Sekali-kalinya naik kapal besar, itu juga monumen kapal selam yang tentu diem aja gak jalan.
Di dalam kapal yang saya naiki (gak tau namanya) terdapat ruang-ruang lesehan yang disewakan, seharga 11rb. Disini kita bisa tidur-tiduran atau nonton TV di dalam ruang AC. Beberapa dari kami memilih untuk masuk ruangan dan beberapa tetap di luar. Kalo saya memilih untuk nongkrong di pinggir kapal aja. Selain karena gak bayar (teteup), saya pengen menikmati belaian angin laut dan berpesta bintang.
Untuk mengusir kesunyian dan mengakrabkan anggota rombongan (tsah) maka kami bermain ala eat bulaga, 'bisa jadi'. Dan ternyata melihat kawan kebingungan gak bisa jawab itu menyenangkan sekali, kikikiki *tertawa licik*
Pukul satu lebih, kapal mulai sandar ke Pelabuhan Bakauheni. Maka kami para penumpang turun dan mulai memasuki bis lagi untuk melanjutkan perjalanan. Setelah pintu dibuka, bis ini kembali melanjutkan perjalanan menyusuri rimba Sumatra tepat pukul 01.30. Dan saya pun terlelap kembali *plaakk*
Pukul 04.30 saya dibangunkan teman sebangku, sebut saja namanya Bunga, karena namanya memang Bunga. Katanya kami sudah sampai, tapi kelewatan. Ya ampoon, ternyata semua ngebo kayak saya, makanya pada gak nyadar kalo hotelnya udah kelewatan. Ya sudahlah, kami berjalan dan ternyata kelewatannya gak jauh-jauh amat. Yap, kami sudah sampai di penginapan yang disediakan, Hotel Wisata!
But you know what? Gerbang sang hotel masih terkunci rapat tanpa ada satpam di sekitar situ.Jujur baru sekali ini saya nemu hotel yang engga 24 jam (yang saya tau dimana-mana namanya hotel itu ya buka 24 jam, atau minimal selalu ada yang siap menerima tamu selama 24 jam). Ya sudahlah kami terpaksa teriak-teriak.
"Permisi,,,,,"
"Spada,,,,,!"
"Haloo, ada oraang???"
"ASSALAMUALAIKUUUUUM!!!"
Dan setelah berusaha sekitar 10 menit, akhirnya ada juga yang ngebukain gerbang buat kita. Alhamdulillah!
Maka kemudian kami diantar oleh resepsionisnya ke kamar masing-masing. Karena jumlah ceweknya ganjil, maka saya, Bunga, dan Kade memutuskan satu kamar, sedangkan Putri dan Mbak Tika di sebelah. Setelah masuk kamar, kami langsung menuju toilet, wudhu, sholat, dan tidur dengan sukses! Zzzzzz.......
Hmm, saya terbangun oleh breakfast hotel. Kita dikasih mi instan kuah ama teh anget. Lumayan, perutnya enakan and mata melekan. Karena 'tekanan' dari seorang Bunga, maka saya 'terpaksa' mandi dengan 'bayaran' dianterin nyari minimarket buat beli obat batuk. Yap kebetulan suara saya udah abis dari sebelum berangkat dan kebetulan obat batuk saya ketinggalan.
Maka setelah mandi kami keluar ramai-ramai (kebetulan 3 cewek lainnya mau ikut juga). Ternyata penginapan kami tepat di pinggir jalan besar lintas sumatra. Makanya kendaraan gede-gede macam tronton pada lewat sini semua. Serem kalo mau nyebrang, argh!
Pulang dari minimarket, kami dipanggil sama mbak-mbak resepsionis. Katanya 1 kamar hanya boleh diisi maksimal 2 orang. Woops, ya sudahlah mau gimana lagi... Jadi saya dipindah ke kamar kosong di lantai bawah. Ternyata saya ditempatkan sekamar dengan teman baru dari jogja, sebut saja Yani. Cewek tangguh loh dia, sendirian coba dari Jogja. Amajing!! *.*
Sisa waktu hari itu kami isi dengan belajar, nonton TV, dan tidur... ~.~
Esoknya adalah jadwal wawancara. Kita pagi2 udah dijemput di hotel, dianterin ke tempatnya, trus diwawancara, makan siang, dll. Yah seperti pada umumnya lah ya, hehe! Pulang-pulang udah sore aja bo!
Ya udah kita istirahat, mandi, tidur bentar, dan makaaaaan!! (makan bareng memang selalu menyenangkan, apapun makanannya yang penting ############# (sensor, maklum gak ada sponsor :p )
Kita berencana mau pulang bareng-bareng besok, ber11. Yang 2 lagi katanya mau berpetualang gitu deh. pengen ikut sebenernya, tapi gak enak karena baru kenal n ntar jadi cewek sendiri :p
Tapi takdir Tuhan berkata lain, Damri yang mau kita pesan cuma punya 8 kursi buat keberangkatan besok malam. Cari armada merek lain, eh malah pada gak jelas. Ada yang mintanya kemahalan, ada yang mencurigakan, oh my God!
Akhirnya apa boleh baut, kami memutuskan pulang dalam 2 kloter, tujuannya biar semuanya bisa naik Damri yang kita tau lebih aman. Maklum cin perantau, merek yang terpecaya menjadi begitu penting. Kan gak lucu kalo tiba2 kita dibawa kabur orang, hiiiy! *parno mode-on*
Akhirnya 4 dari kami pulang malam itu juga (termasuk saya) dan sisanya besok malam. Okeh, packing kilat, karena bisnya berangkat paling lama setengah jam lagi! Abis itu dadah2 bentar (ntar juga ketemu lagi di Bogor :D ) trus cabut. Kita lari-lari loh, kayak AADC. Abisan katanya bisnya mau berangkat. Hebat ye kita bisa ngejar bis gitu (padahal emang belum jalan, baru ngidupin mesin aja :p )
Setengah sembilan malam bis berangkat. Saya nyoba tidur-tidur ayam. Abisan pengen liat ranah Sumatra juga, takutnya ntar gak pernah ke Sumatra lagi. Minimal dah pernah nginjekin kaki ya bo! ;)
Dan tyernyata Sumatra gak beda2 jauh ama Jawa, hehe!
Lewat tengah malam kami baru masuk kapal. Di kapal ini juga ada ruangan yang disewakan seharga 10rb dengan fasilitas kurang lebih sama. Tapi seperti biasa saya memilih untuk stay di luar. Ternyata teman-teman pun ikutan nongkrongin pinggir kapal, gak ada yang masuk. Mungkin mereka juga mau ngerasain angin laut malam kayak saya? Bisa jadi bisa jadi!! :D
Next,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar