Dulu waktu lagi galau-galaunya, musik pilihan saya adalah musik ajeb-ajeb 3 album punya DJ Riri Mestica sama DJ Winky, arabian yang ngebeat, dan tentu saja Saykoji,,
Waktu lagi lurus-lurusnya mengerjakan tugas suci part 1 a.k.a kolokium, saya beralih ke musik instrument. Rasanya keren aja gitu, dengerin piano, saxo, flute, atau apapun tanpa lagunya. Selow,,,,seloooow,,,,,
Setelah itu, pada fase yang entah apa, saya beralih ke Homogenic dan Bondan
Sekarang, di fase mengerjakan tugas suci part 2 a.k.a draft seminar, saya sangat menggandrungi musikalisasi puisi Sapardi Djoko Darmono, keroncong dan jazz jawa!
Yap, taukah kamu bahwa musik yang dinyanyikan dengan bahasa daerahmu sangat menginspirasi dan manjur untuk menghilangkan jenuh?
Begini logikanya, tidak semua kata-kata dalam bahasa daerah mampu diterjemahkan dengan baik dalam bahasa nasional.
Begitu pula dengan kebiasaan, tingkah laku, dan 'rasa' dari suatu kata-kata atau peribahasa daerah, tidak semua bisa diadaptasi secara sempurna oleh Bahasa Indonesia.
Ini bukan karena Bahasa Indonesia miskin koleksi, tapi ya karena mereka memang berbeda.
Maka, mendengar sesuatu yang 'berbeda' tentu akan menginspirasi hal yang baru *buat saya*
Jadi, musik daerah itu, apapun daerahmu, pasti asyik dan keren!
#jika kamu mau untuk mendengar dan memahaminya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar