Anak Jalanan

2 hari jadi anak jalanan,,,
Jalan-jalan absurd di tahun 2013

Bermula dari tulisan seorang Beruang yang ngeluyur ke Rinjani, mengingatkan akan keinginan yang udah hampir 2 tahun gak keturutan. Menyusuri ketinggian.
Jadi, semua ini salah Si Beruang! Apalagi diimbuhi ajakan jalan Si Kancil, maka saya dan Kancil ini resmi bersepakat untuk pergi ke Bromo. Oke saya tau Bromo tidak sepenuhnya seperti gunung yang selama ini saya daki. Tapi setidaknya dia bukan gunung-gunungan. Okesip.

Jam 6 naik bis dari Maospati, sampe Kediri jam 8. Ongkos 12 rb aja. Disana bertemu dengan Kancil, lalu kami meluncur langsung ke Malang pake motor. Sepanjang perjalanan hujan. Dingin euy. Saya sampai minta berhenti 2 kali, yang kedua sampe 2 jam. Karena kebanyakan berhenti, jam 2 kita baru sampai Alun-alun Batu.

Kita belok ke masjid alun-alun. Istirahat bentar, cari makan, poto-poto (maap ya cewek poto gak bisa bentar), naik bianglala, dan kembali poto-poto. Pemandangannya bagus cuy kalo dari atas. Pegunungannya (entah gunung apa) cakep banget. Tapi kalo mau dapet gambar bagus musti rada ekstrim, kamera ama tangan musti keluar jendela. Soalnya ruangan bianglalanya kayak kurungan seng + kaca buram. Beningan muka lw dah!
Trus kalo bisa jumlah orangnya genap, soalnya kalo berat sebelah bakal miring. Jadi meskipun lw jomblo please jangan datang sendirian. Setidaknya paksa seorang temen lw buat nemenin.
Bianglala tiketnya cuma 3000/orang. tapi cuma dapet 1 putaran. Iya SATU putaran AJA, trus udah. Kalo gak muasin lw, beli aja tiket banyak-banyak. Cuma kita males sih.

Oke udah adzan ashar. Kita balik ke masjid, sholat, tidur, setengah 5 capcus ke rumah Kawan Kancil (selanjutnya disebut KK). Recananya mau numpang berlabuh sana karena katanya rumah dia deketan ama Bromo. Tapi sebelumnya ke stasiun dulu cari tiket. Siapa tau ada sisa kursi buat pulang. Sayang keabisan tiket. Ya sudah tarapa. Lanjutkan perjalanan!
Jam 6 lebih sampai di rumah KK, kami shalat dan berbincang bentar. Karena badan tidak bisa diajak kompromi, jam setengah 7 dengan sopannya saya ijin TIDUR DULUAN. Tamu macam apa ini! *tabok*

Untung tak dapat diraih, malang di jawa timur. Karena tubuh masih demo (terpengaruh aura pilpres), akhirnya saya mengundurkan diri ke Bromo. Ternyata KK pun ada acara mendadak pula. Akhirnya Kancil juga batal. It's mean, sia-sia dong. Cuma bikin capek Kancil aja. Maafkan kawanmu yang tidak berbakti ini *seka ingus*

Tapih, batal ke Bromo bukan berarti gigit jari. Kijang selalu tau cara bersenang-senang. Motor kita belokkan ke Songgoriti. Ada apa dengan cinta disini? Ada banyak!
Songgoriti sepenglihatan saya kayak komplek wisata. Ada kafe susu segar, air terjun, kolam renang, candi, pasar, dan pemandian air panas. Kayaknya masih ada lagi sih, cuma saya kurang tau.
Si Kancil ngajakin ke candi. Entah mengapa kawan saya ini sepertinya kena pelet candi. Tulisan dia topiknya candiiii aja. Awas kecandian loh!
Saya liat candinya udah gak utuh (kayaknya banyak candi-candi kecil yang gak utuh). Reliefnya juga pada kepenggal pas kepalanya. Yang keliatan cuma beberapa relief manusia. Ada cewek pake kemben, ada cowok lagi bersila juga. Trus ada juga relief sapi (kayaknya). Bagian tengah candi bolong, ada airya juga tapi nggak panas. Entah bentuk bolongnya emang begitu apa belum direkonstruksi aja. Dua meter dari candi ada sumber air panas. Uapnya menguapi kacamata saya ampe buram. Apa hubungan si candi dan sumber air panas? Semoga bukan hubungan gelap.

Puas mengeksplorasi objek yang tidak terlalu diperhatikan pengunjung ini (kebanyakan wisatawan cuma mau mandi air hangat aja, gak tertarik ama tumpukan batu begini), jangan lupa berpose dulu.
Kenapa kami tertarik dengan objek yang kurang diperhatikan orang seperti candi? Mungkin karena dia unik. Menerka-nerka apa yang terjadi di masa lalu dengan melihat relief-reliefnya juga menimbulkan kesenangan aneh. Dunia emang aneh.

Setelah itu tak lupa kami belanja. Maklum emak-emak. Belanja selesai, lanjutkan perjalanan!
Jam set 1 sampe kosan Kancil. Berleha-leha dulu. Setengah 3 kami cus lagi. Kancil mengantarkan saya ke Kertosono. Setelah mampir makan dan shalat, jam 4 sampai Kertosono, dapat bis, pulang!
Pukul 6, selesailah episode anak jalanan kali ini :)


#bensin cuma isi sekali fulltank pake pertamax
#dengan segala maaf dokumentasi nyusul yak, semua foto ada di kancil ^-^